LORONG
Saat aku berdiri di lorong, di tengah-tengah antara pintu belakang dan pintu ruang bawah tanah, aku mulai menyadari betapa sepinya suasana di sana. Sejenak kupikir aku telah mendengar sesuatu. Seperti kaki yang terseok-seok. Atau apakah itu jeritan? Tiba-tiba sensasi dingin dan gatal yang aneh menjalar ke sekujur tubuhku. Aku mengerjap dan menarik napas dalam-dalam, mencoba melepaskannya. Saya sudah lupa apa yang seharusnya saya lakukan di sana. Segalanya terasa agak asing saat aku mengintip ke sekeliling dapur. Mungkin Hank benar, pikirku dalam hati. Aku telah menghabiskan terlalu banyak waktu sendirian dengan diriku sendiri dan pikiranku akhirnya kacau balau.